Sakaly Table

Sawsan Latifa S.
DP'18
Social Media (ig, twitter, linked in, behance) : swsanhr
Sakaly Table merupakan meja sajian yang didesain dengan mentransformasikan nilai-nilai tradisi kerajinan tradisional kipas mahligai khas masyarakat adat Pesisir Saibatin, Kalianda, Lampung Selatan. Kipas mahligai merupakan produk kerajinan anyaman bambu khas masyarakat adat Pesisir Saibatin, Kalianda, Lampung Selatan yang berfungsi sebagai souvenir yang diberikan kepada kerabat atau teman yang dianggap spesial di antara tamu undangan pesta pernikahan. Kipas ini amat lekat dengan nilai budaya masyarakatnya dalam tradisi memuliakan tamu, sejalan dengan salah satu poin falsafah hidup (Piil Pesenggiri) masyarakatnya yakni Nemui Nyimah yang berarti beramah tamah. Kebudayaan dan ekonomi kreatif sama-sama berakar pada gagasan yang tidak terbatas dari seorang manusia. Selama manusia masih bisa berfikir dan menghasilkan kreativitas, maka ekonomi kreatif akan terus berlangsung. Salah satu kerajinan khas Kalianda adalah kipas mahligai yang jejak keberadaannya sudah sulit ditemukan sebab nilai fungsional kipas tangan yang tak lagi tinggi di kalangan masyarakat adat itu sendiri.`Padahal, kelestarian kebudayaan merupakan salah satu faktor penting dalam terciptanya resiliensi komunitas dalam beradaptasi serta mengatasi segala bentuk perubahan (sosial, ekonomi, hingga politik). Oleh sebab itu, sejalan dengan program Smart Village Pemerintah Daerah Lampung yang berfokus pada pengembangan ekosistem desa dan pemberdayaan potensi masyarakat (termasuk potensi ekonomi kreatif), nilai budaya di balik kipas mahligai penting untuk dilestarikan dengan meleburkannya dengan elemen modernisme. Menggunakan metode ATUMICS yang dipopulerkan oleh Dr. Adhi Nugraha, MA., nilai-nilai tradisi kerajinan kipas mahligai ditransformasikan menjadi desain produk yang lebih modern, fungsional, dan dirancang sesuai dengan aktivitas dan kebiasaan pola perilaku masyarakat adat Lampung Saibatin dalam menerima tamu dan menyajikan makanan.