
PERANCANGAN MEDIA EDUKASI MENGENAI KEBERAGAMAN KECERDASAN UNTUK MEMBANGAN HEALTHY SELF-ESTEEM ANAK USIA 6-9 TAHUN
Ocktania Bunga Rosova
DP' 19

DESKRPISI SINGKAT PRODUK
Maraknya kasus-kasus penyimpangan terjadi sejak Sekolah Dasar. KPAI mencatat pengaduan anak korban kekerasan fisik dan psikis menjadi kasus terbanyak, 1138 kasus (2021). Tercatat di laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek (2021) kasus perundungan paling banyak dialami siswa Sekolah Dasar. Berada di tahap psikososial industry vs inferiority anak berusaha menghindari perasaan rendah diri dengan cara antusias dan kompetitif mengarahkan energinya pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual, diikuti masa inferior dimana anak merasa tidak kompeten dan tidak produktif karena ketidakmampuan mencapai target atau hasil membandingkan diri dengan orang lain. Berdasarkan studi literatur, observasi, wawancara ahli (Psikolog, Terapis Anak, Guru Sekolah Dasar), orang tua hingga target pengguna menunjukkan bahwa anak usia 6-9 tahun (usia awal psikososial industry vs inferiority) cenderung tidak percaya diri dan menilai kualitas diri dari kemampuan. Sehingga penelitian difokuskan merancang media edukasi yang dapat membangun healthy self-esteem melalui keberagaman kemampuan (Howard Gardner Theory) untuk membuat anak merasa tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari individu lain dan merasa baik dengan dirinya. Produk merupakan sarana yang memfasilitasi exercise anak untuk mengaktivasi rasa bernilai dalam dirinya. Melalui satu hari satu quest, edukasi pembiasaan setiap hari. Konten quest mengandung komponen healthy self-esteem; feeling of worth, feeling of competence, feeling of belonging. Produk ditujukan untuk Sekolah Dasar melalui pemerintah, satu sekolah satu produk. Penggunaannya dibatasi satu bulan/kelas sehingga dapat dipakai bergiliran kelas 1-3 berikut angkatan berikutnya. Working prototype 1:1 menggunakan material substitusi Polypropylene; filament PLA+ (3D Printer) dan MDF 9 mm. Uji coba menunjukkan anak lebih mudah memahami konsep keberagaman kecerdasan, dua komponen healthy self-esteem pun tercapai namun sense of belonging belum dapat diukur karena keterbatasan waktu uji coba dan perubahannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bersama dengan ahli (Psikolog dan Guru) sebagai konsultan, produk ini telah dibuktikan dapat membangun healthy self-esteem anak usia 6-9 tahun.

FOTO PRODUK
