
PERANCANGAN ALAS KAKI BAGI ANAK USIA 4 - 6 TAHUN PENYANDANG CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA
Shafina Ardiani P.S.
DP' 19

DESKRPISI SINGKAT PRODUK
Berdasarkan data Susenas (BPS) RI pada 2012, Indonesia memiliki 532.130 anak yang menderita cerebral palsy, menyumbang sekitar 0,6% dari jumlah anak secara keseluruhan. Cerebral palsy memiliki beberapa tipe berdasarkan jenis kelainan geraknya, termasuk spastic, ataxic, dan athetoid. Tipe spastic, dengan prevalensi yang mencapai 80%, termasuk yang paling umum, dengan diplegia sebagai salah satu subkategori yang melibatkan kekakuan pada anggota bawah, seperti kaki. Kasus diplegia cukup sering terjadi, dengan prevalensi sekitar 30-40%. Selain kekakuan, sebagian besar anak dengan cerebral palsy juga memiliki flat foot dan indikasi CTEV pada kaki mereka, yang membuat mereka kesulitan menemukan sepatu yang sesuai dan memasangnya sendiri. Modifikasi sepatu diperlukan agar anak-anak dengan cerebral palsy dapat mandiri dalam penggunaan sepatu. Meskipun sepatu ortopedi khusus tersedia, produksi lokal terbatas, dan banyak anak dengan cerebral palsy masih mengandalkan bantuan orang tua dalam penggunaan sepatu. Berdasarkan kajian literatur dan studi pengguna, produk yang dirancang adalah alas kaki khusus untuk penyandang cerebral palsy (CP) dengan insole penyangga kaki dan tampilan kasual. Alas kaki ini memiliki sistem pemasangan yang sederhana untuk memudahkan anak-anak CP memakainya sendiri. Material kulit digunakan untuk stabilitas, dicampur dengan polyester untuk kenyamanan. Penggunaan pengikat magnetik bernama fidlock memudahkan penguncian. Produk ini juga memiliki outsole berbentuk rocker sole untuk menjaga keseimbangan. Pengujian menunjukkan bahwa produk ini memotivasi anak-anak CP untuk terapi berjalan intensif karena tampil menarik, mudah digunakan, dan nyaman.

FOTO PRODUK
