top of page

RIUNG

Nathalia Kristina

DESKRPISI SINGKAT PRODUK

Riung merupakan produk hasil kolaborasi bersama PALA Nusantara, salah satu Industri Kecil Menengah di Kota Bandung yang bergerak pada ranah jam tangan kayu. Selama keberjalanannya, PALA Nusantara sendiri belum memiliki proses pengolahan limbah kayu hasil produksinya. Oleh karena itu, Riung didesain untuk menyelesaikan permasalahan limbah kayu ini menjadi sebuah produk yang memiliki nilai lebih

Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku dan rumah adatnya masing- masing, salah satunya adalah Imah Badag Heuay yang berasal dari Sunda. Imah Badag Heuay merupakan rumah adat panggung khas Sunda yang memberikan kehangatan dan kesejukan dari bentuk panggunggnya tersebut.

Riung merupakan sebuah produk diffuser yang ditujukan untuk mengurangi rasa penat dan kelelahan setelah seseorang beraktivitas seharian. Kesederhanaan, keramahan, dan keharmonisan yang digambarkan oleh Imah Badag Heuay menjadi inspirasi dalam pembuatan produk ini. Riung yang terbuat dari limbah kayu diharapkan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi setiap orang yang menggunakannya

NARASI KOLABORASI

"Kolaborasi menjadi aspek penting dalam produk ini karena Riung lahir dari hasil pemikiran banyak pihak, mulai dari saya, dosen pengampu mata kuliah, PALA Nusantara, rekan dari teknik elektro, dan pekerja kayu yang ada di Kota Bandung. Kolaborasi pertama terjadi antara saya, PALA Nusantara, dan dosem pengampu kala kami melihat adanya potensi pengolahan limbah kayu hasil produksi menjadi sebuah produk yang kembali memiliki nilai guna dan nilai jual. Kami mulai melakukan sortir terhadap limbah- limbah kayu, memahami karakteristiknya, mempelajari cara pengolahannya, dan menentukan produk apa yang cocok dan sesuai dibuat menggunakan material limbah kayu ini. Setelah melalui berbagai diskusi, kami sepakat untuk mengolah limbah kayu ini menjadi sebuah produk diffuser, mengingat kala itu kasus covid-19 masih cukup tinggi dan masih banyak orang yang diharuskan bekerja dari rumah, kami ingin produk yang dirancang ini dapat membantu mengurangi rasa penat dan kelelahan setelah seseorang seharian beraktivitas melalui layar. Ketika kata diffuser muncul sebagai produk yang akan dirancang, kolaborasi kembali terjadi dengan rekan saya dari teknik elektro. kami banyak membahas mengenai komponen listrik, dan mekanisme kerja diffuser untuk diterapkan pada produk yang akan dirancang. Pemabahsan ini juga berpengaruh pada bentuk dari produk yang juga kembali didiskusikan dengan dosen pengampu dan PALA Nusantara. Mengingat PALA Nusantara selalu membawa cerita dan mengangkat budaya Indonesia, maka saya juga mencoba untuk mengangkat nilai budaya pada produk ini, yaitu Imah Badag Heuay, rumah adat panggung khas Sunda yang dijadikan inspirasi dalam bentuk dan nilai dari produk Riung. Setelah konsep sudah matang, saya mulai berdiskusi dengan salah satu pekerja kayu di Kota Bandung untuk masuk dalam proses prototyping produk. Kami banyak membahas terkait proses pengolahan limbah yang ukurannya kecil menjadi papan kayu yang lebih besar dan mudah diolah, membahas mengenai proses pembuatan bentuuk dari tiap badan produk dan penempatan komponen listrik dalam produk yang sudah disepakati tersebut. Setelah produk selesai dibuat, kami kembali melakukan diskusi untuk evaluasi jika masih ada hal- hal yang dirasa kurang dan dapat diperbaiki. Selain itu tahap ini bersamaan dengan proses pembuatan packaging dari produk."

bottom of page